Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 28 Juli 2011

Surabaya Juara Umum Silat

Juara Umum Silat


       Surabaya keluar sebagai juara umum cabang olahraga pencak silat pada Poprov  III/2011. Hingga penutupan cabor tersebut Kamis (21/7/2011) di GOR  Puhsarang, Kab. Kediri, mereka telah mengumpulkan 4 emas, 1 perak dan 2  perunggu.
Keberhasilan itu tak lepas dari sumbangan nomor TGR (tunggal, ganda, regu) tiga emas dan satu keping lainnya dari nomor tanding kelas C putra. Posisi kedua klasemen ditempati Kab Pasuruan dengan 1 emas, 3 perak dan 4 perunggu.

Pada posisi ketiga, kabupaten Malang merebut tiga emas. Penempatan posisi klasemen cabor pencak silat juga secara linier mengikuti aturan yang diterapkan di Porprov, yakni 1 emas setara dengan 4 poin, 1 perak 2 poin dan 1 perunggu 1 poin.Oleh karenanya meski perolehan emas Kab Pasuruan cuma satu sementara Kab Malang tiga, total poin Pasuruan lebih banyak yakni 14 dan Malang 12. Surabaya sendiri total poinnya 20.Pelatih silat Surabaya, Zakaria, mengatakan, target yang dibebankan untuk cabor yang ditanganinya 3 emas. "Namun kami akhirnya mampu menyumbangkan empat emas," kata Zakaria, usai penutupan.Soal timnya lebih bertumpu pada nomor TGR yang penilaiannya cenderung subjektif, ia menyatakan, kebetulan Surabaya memiliki keunggulan di nomor tersebut. "Tanding pun porsinya sama dengan TGR. Kami nggak fokus salah satu," ujar Zakaria.Ia menilai, nomor tanding relatif merata kekuatannya. Hampir semua daerah lebih fokus ke nomor tanding karena mereka kebanyakan tidak memiliki pelatih nomor TGR yang lebih kompeten. "Beda dengan Surabaya," ujarnya.Sedangkan Komdis Pengprov IPSI Jatim, Aliadi Ika, menambahkan, banyak potensi atlet muda yang muncul di arena Porprov. Rata-rata posturnya bagus dan kualitas tekniknya lumayan. Ke depan mereka diharapkan mampu lebih eksis lagi. (*)

Jatim Siap Cetak Pesilat Dunia

Cetak Pesilat Dunia

Surabaya – Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur berobsesi melahirkan deret pendekar kaliber dunia. Para pendekar tanpa tanding itu ditargetkan mampu mengibarkan “Merah Putih” di pentas dunia dengan menjuarai kejuaraan-kejuaraan internasional.
Demikian Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim Drs Rasiyo dalam sambutan pelantikan pengurus IPSI Jatim periode 2011-2015 di Gelanggang Remaja, Rabu (30/3).
Menurut dia, Jatim memiliki banyak potensi pesilat tangguh yang telah terbukti mampu mengukir prestasi di kejuaraan nasional, regional dan tingkat dunia. 
"Program pembinaan yang sudah berjalan selama ini akan terus ditingkatkan. Apalagi, IPSI Jatim juga segera memiliki padepokan silat yang akan menjadi tempat penggemblengan atlet-atlet masa depan," katanya. 
Saat ini IPSI Jatim, diakui, fokus dalam menyiapkan atlet untuk menghadapi kejurnas sekaligus prakualifikasi PON 2012. Targetnya memborong sebanyak mungkin tiket atlet untuk berlaga dalam PON 2012 di Riau.
"Dalam PON 2008, Jatim berhasil menjadi juara umum cabang olahraga pencak silat. Perolehan medalinya saat itu empat emas, sementara target di PON 2012 gak muluk-muluk. Jatim harus mampu mempertahankan predikat juara umum cabor pencak silat," ujarnya. 
Sedangkan Ketua Harian Pengurus Besar IPSI H. Muchdi PR seusai melantik mengatakan, obsesi IPSI Jatim itu diyakini mampu dibuktikan. Itu sudah dibuktikan dengan sumbangan pesilatnya dalam Pelatnas yang menempati predikat terbanyak. 
Kendati demikian, mantan Kasdam V Brawijaya ini berpesan, prestasi juara umum PON 2008 ada baiknya dipertahankan saat perhelatan PON di Riau. Sukses itu untuk membuktikan, bahwa kualitas pembinaan cabor pencak silat di Jatim masih yang terbaik. Selain itu, dengan mempertahankan predikat juara umum akan membuktikan, Jatim layak dijadikan barometer nasional dalam membina atlet pencak silat sebagaiama yang terjadi di tahun 1980-an dan 1990-an.
Pada kesempatan itu pula, Ketua Umum KONI Jatim H. Saifullah Yusuf mengatakan, pencak silat merupakan salah satu dari lima cabor andalan Jatim yang telah banyak mengukir prestasi di tingkat internasional. 
"Saya ingin Jatim menjadi salah satu pusat pembinaan pencak silat dan kalau perlu program pelatnas digelar di Jatim. IPSI Jatim juga segera memiliki padepokan silat untuk pusat pembinaan atlet," ujarnya. m21

IPSI Jatim Rencanakan Gelar PPSP


Gelar P2SP


       Janji Ketua Umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jawa Timur, H. Rasiyo untuk memperbaiki sistem pembinaan pesilat usia dini, pada akhir tahun 2011 ini akan terealisasi. Pasalnya diam-diam IPSI Jatim telah merancang even pembinaan usia dini, yaitu Pekan Pencak Silat Pelajar (PPSP) I. Rencananya even khusus untuk pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) usia 15 tahun kebawah itu akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
“Kabar akan diselenggarakannya kejuaraan PPSP itu kami ketahui langsung dari Pak Rasiyo saat menghadap bersama Sekum. Selain member kabar, pengurus provinsi juga diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarananya,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi IPSI Jatim, Boyke Santoso saat ditemui di sekretariat Pusura, Minggu (03/07) pagi.
Menurut dia, program PPSP ini murni ide dari Pak Rasiyo. Ide itu terangsang dari draf RPJP (Rencana Pembinaan Jangka Panjang) Olahraga Jatim 2011-2025 yang dipaparkan di Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Jatim, Jl. Kayoon, Jumat (10/06). Dalam draf tersebut cabor (cabang olahraga) pencak silat masuk dalam RPJP tersebut pencak silat masuk dalam 8 cabor unggulan untuk menjuarai Asia Tenggara pada kurun waktu 2011-2015 bersama cabor Bulutangkis, Panahan, Bolavoli Pantai, Panjat Tebing, Balap Sepeda, Ski Air, dan Selam.
Sedangkan untuk periode 2016-2020, Pencak Silat bersama 4 cabor lainnya yaitu Bulutangkis, Panahan, Bolavoli Pantai, dan Panjat Tebing diproyeksikan KONI Jatim untuk bersaing dan merajai tingkat Asia.
Dikatakan, program kejuaraan PPSP ini kedepannya akan menjadi kalender tetap yang wajib digelar tahunan oleh IPSI Jatim. Kualitasnya setingkat dengan kejuaraan daerah (Kejurda). Kejuaraan PPSP sekaligus sebagai even pengganti Kejurda Junior yang menjadi amanat Munas (Musyawarah Nasional).
Selain itu, kejuaraan PPSP 2011 ini merupakan kejuaraan untuk membangun skuad pencak silat yang akan diturunkan dalam PON (Pekan Olahraga Nasional) I tahun 2013. Karena itu, rencananya pesilat hasil PPSP I/ 2011 akan ditampung dalam SMANOR (Sekolah Menengah Atas Olahraga) cabor Pencak Silat untuk periode penerimaan siswa 2012/2013.
Dengan itu, ditegaskan, semua Pengko/ Pengkab IPSI hendaknya segera menyiapkan skuad yang akan diturunkan dalam PPSI I, November mendatang. Sehingga semua daerah memiliki kesempatan untuk melibatkan timnya dalam skuad IPSI Jatim yang akan berlaga dalam Kejurnas Junior 2012, pasca PON XVIII/2012 di Riau, dan PON Remaja I/2013 yang kabarnya akan digelar di Jatim.
KONI MENDUKUNG
Kabar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jawa Timur akan menggelar kejuaraan PPSP (Pekan pencak Silat Pelajar) SMP Usia 15 tahun kebawah, ternyata mendapat sambutan gembira dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jatim. Bentuk sambutan itu akan diproyeksikan dalam ujud dukungan moral dan materi terkait penyelenggaraan PPSP tersebut.
“Kami sangat senang dan bangga dengan ide Pak Rasiyo untuk menggelar PPSP tersebut. Munculnya ide menggelar even tersebut merupakan sebuah dukungan terhadap RPJP Olahraga jatim 2011-2025  yang harus dihargai dan didukung secara total,” kata Ketua Harian KONI Jatim, H. Dhimam Abror Djuraid saat dihubungi di rumahnya, Minggu (03/06) sore.
Rencana penyelenggaraan PPSP oleh IPSI Jatim tersebut, menurut dia, merupakan bentuk apresiasi dari pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga (cabor) pertama terhadap RPJP Olahraga Jatim. Karena itu, KONI Jatim siap untuk memberikan dukungan khusus atas penyelenggaraannya. Sehingga PPSP tersebut mampu merekrut para pesilat pelajar SMP usia 15 tahun kebawah yang tangguh dan berpotensi, untuk menghasilkan medali emas PON Remaja I/ 2013 yang kemungkinan besar digelar di Jatim.
Selain itu, KONI Jatim berharap ide IPSI Jatim dalam menggelar PPSP itu diikuti Pengprov-pengprov cabor lainnya, khususnya cabor-cabor yang masuk unggulan untuk diproyeksikan di tingkat Asia Tenggara, Asia, dan Dunia pada kurun waktu 2011-2025. Misalnya cabor Olimpik yang meliputi Panahan, Bolavoli Pantai, dan Bulutangkis. Cabor non-Olimpik yang terdiri atas Selam, Panjat Tebing, Ski Air, dan olahraga tradisional Kerapa Sapi sebagai cabor pengembangan wisata Jatim dan pendongkrak ekonomi daerah. Juga cabor potensial berprestasi internasional yaitu Menembak, Angkat Besi, Renang, Dayung, dan Balap Sepeda. (vd)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Silat Indonesia