Subscribe:

Ads 468x60px

Sabtu, 08 Oktober 2011

Beberapa Prestasi Pps Jokotole


1.      BIDANG OLAH RAGA DAN SENI

A.    Mengikuti pertandingan pencak silat


Prestasi merupakan kebanggaan tersendiri bagi suatu perguruan pencak silat sebab perguruan pencak silat dikenal dan dikagumi masyarakat luas karena prestasi yang diperolehnya dan juga merupakan motivasi yang sangat kuat bagi siswa /anggotanya.
Demikian pula perguruan pencak silat JOKOTOLE dikenal dan diminati masyarakat karena prestasi yang diperolehnya baik itu dibidang olah raga maupun dalam bidang beladiri, seni dan kerohaniaannya.
Berhubung Perguruan Pencak Silat JOKOTOLE adalah organisasi dibawah naungan IPSI tentunya PPS JOKOTOLE selalu ikut serta dalam pertandingan pencak silat yang menjadi program kegiatan IPSI.
Untuk sementara sampai tahun 2009 prestasi yang dicapai di bidang olahraga & seni pencak silat dalam berbagai event/kejuaraan adalah sbb :
a. Piala                  : - Tingkat Propinsi                : 306 buah
                                - Tingkat Nasional               : 198 buah
                                - Tingkat Internasional        :   85 buah
b. Medali               : - Tingkat Propinsi                : 589 buah
                                - Tingkat Nasional               : 345 buah
                                - Tingkat Internasional        :   85 buah
c. Piagam              : - Tingkat Propinsi                : 589 buah
                                - Tingkat Nasional               : 345 buah
                                - Tingkat Internasional        :   85 buah


Sedangkan data prestasi pesilati secara periodik berdasarkan tahun perolehan adalah terlampir.


B.     Peran serta dalam kegiatan IPSI dan Daerah


Peran serta dalam kegiatan IPSI dan Daerah yang dimaksud adalah keikutsertaan perguruan pencak silat JOKOTOLE mendukung segala kegiatan IPSI selain mengikuti pertandingan pencak silat dan mendukung segala kegiatan Daerah, baik dari tingkat Kabupaten sampai di tingkat Nasional dan regional antara lain :
Atraksi pembukaan Sea Games tahun 1979 di Jakarta
Atraksi pembukaan pertandingan pencak silat Remaja III tahun 1982 di Jakarta
Atraksi Visit Asean Year tahun 1991 di TMII Jakarta
Atraksi pembukaan Kejuaran pencak silat Dewasa se Jawa Timur tahun 1997 di Islamic centre Surabaya
Promosi Program Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2000 di Sahid Jaya Hotel Jakarta.
Atraksi pembukaan Pencak Silat PON XV Jawa Timur tahun 2000 di Gelanggang Sepuluh Nopember Surabaya.
Atraksi pembukaan Pertemuan Regional Rotary Club se-Asia Pasific tahun 2001 di Seraton Hotel Surabaya.
Atraksi Pembukaan POPNAS VI di Palembang Sumatera Selatan tahun 2001
Atraksi Pembukaan Kejurda Remaja IPSI Jawa Timur di Surabaya tahun 2002
Atraksi Pembukaan POPDA Jawa Timur di Surabaya tahun 2002
Atraksi Pembukaan Kejurda Piala Gubernur Jawa Timur di Mojokerto tahun 2003
Mewakili Pemerintah RI pada Festival Pencak Silat Seni & Beladiri di Serawak Malaysia  2003
Atraksi Pembukaan Jambore Nasional Pencak Silat di Cibugur –Jakarta tahun 2005
Atraksi Pembukaan Kejuaraan Nasional Kartini di Jakarta tahun 2006
Atraksi Pembukaan POPNAS  IX  di Kalimantan Timur tahun 2007
Atraksi Pembukaan 100 tahun memperingati HUT  Kebangkitan Nasional pada Gebyar Kidung Bangsaku di Tugu Pahlawan Surabayatahun 2008
Dan banyak lagi maaf tidak tercantumkan. PPS JOKOTOLE CAB KOTA SUARABAYA 
 Dan beberapa kegiatan  lagi yang tidak disebutkan disini.


2.      BIDANG BELADIRI


Perguruan pencaksilat JOKOTOLE yang lahir serta berpijak disuatu daerah kabupaten Bangkalan pulau Madura tentunya dituntut oleh lingkungan dan keadaan daerah yang ditempati untuk selalu berperan aktif dalam menciptakan daerah yang aman dan kondusif sehingga PPS JOKOTOLE berusaha dengan segala upaya membantu pemerintah dan masyarakat meminimalkan semua bentuk kekacauan di daerah Bangkalan khususnya dan Madura umumnya, misalnya : Pencurian, pertikaian (carok) dan perampokan serta penyalahgunaan narkoba dll.


3.      BIDANG ROHANI


Disamping ilmu metafisika yang selalu diatraksikan oleh PPS JOKOTOLE dalam event-event tertentu maka prestasi lain yang selama ini dicapai dan dikembangkan oleh PPS JOKOTOLE di bidang kerohanian adalah peran sertanya dalam masyarakat antara lain :
-      Melalui media pencaksilat menciptakan generasi muda yang taqwa, tangguh, tanggap dan tanggon.
-      Membantu dan menolong masyarakat dalam pengobatan alternatif gratis.


4.      BIDANG PEMBANGUNAN


Sarana merupakan factor penting dalam menciptakan prestasi dan sangat membantu dalam menunjang suatu kegiatan perguruan sehingga PPS JOKOTOLE terus memacu berusaha membangun sarana dan prasarana demi meningkatkan kelangsungan kegiatan yang telah tersurat dalam program kegiatan PPS JOKOTOLE.


Maka dari itu hingga saat ini prestasi pembangunan yang telah dicapai PPS JOKOTOLE diantaranya adalah :
-   Sebuah Masjid bernama “BAITURACHMAN JOKOTOLE” sebagai  sarana pengembangan kerohaniaan dan keagamaan.
-      Sebuah gedung serbaguna untuk pelaksanaan latihan dan kegiatan.
-      Lapangan terbuka untuk sarana latihan
-   Tempat penginapan para tamu perguruan dan pesilat PPS JOKOTOLE
-      Kantor untuk pelaksanaan kegiatan administrasi
-      Merintis Sekolah Khusus Kejuruan Pencak Silat
 Tetapi banyak medali dan prestasi dari cabang-cabang PPS JOKOTOLE di Indonesia masih belum tercantumkan jadi mohon maaf atas kekurangan informasi kami. Salam untuk semua pesilat jokotole Surabaya.  





Sabtu, 01 Oktober 2011

Perkembangan Pencak silat Jokotole

Sejarah Perkembangan PPS Jokotole
SEKJEN PADEPOKAN

1. Perkembangan Organisasi


Perkembangan Organisasi Perguruan Pencak Silat JOKOTOLE dimulai pada tanggal 21 Maret 1976 seiring dengan lahirnya nama JOKOTOLE di kampung Tengginah Kamal Kab. Bangkalan menjadi Perguruan Olah Raga Silat JOKOTOLE disingkat PORAS JOKOTOLE.

Sesuai dengan laju perkembangan PORAS JOKOTOLE yang berkiprah tidak hanya disatu sisi olah raga saja maka hasil Musyawarah Besar ke II pada tahun 2001 nama PORAS JOKOTOLE berubah menjadi PERGURUAN PENCAK SILAT JOKOTOLE disingkat PPS JOKOTOLE.
Sejak nama JOKOTOLE dikumandangkan maka PORAS JOKOTOLE mulai menata organisasi yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem yang tersusun dan terencana dengan membentuk pengurus untuk mendukung pelaksanaan program secara bersama-sama, terpadu dan menyeluruh sehingga tujuan Organisasi dapat diperoleh dengan hasil yang optimal.

Seiring dengan perkembangan waktu PPS JOKOTOLE berusaha mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang di seluruh tanah air Indonesia. Sesuai tahun berdirinya maka cabang-cabang dan Pengda PPS JOKOTOLE hingga saat ini adalah sbb :

NO CABANG TAHUN BERDIRI
I Pengda Jawa Timur
1. Kab. Bangkalan 1976
2. Kab. Sumenep 1976
3. Kodya Surabaya 1980
4. Kab. Sampang 1982
5. Kab. Pamekasan 1982
6. Kab. Sidoarjo 1983
7. Kab. Mojokerto 1984
8. Kodya Malang 1984
9. Kab. Malang 1985
10. Kab. Jember 1985
11. Kab. Tuban 1986
12. Kab. Tulungagung 1986
13. Kab. Bojonegoro 1986
14. Kab. Probolinggo 1986
15. Kodya Probolinggo 1986
16. Kodya Blitar 1987
17. Kab. Blitar 1987
18. Kab. Gresik 1988
19. Kab. Lumajang 1988
20. Kab. Banyuwangi 1989
21. Kab. Situbondo 1993
22. Kab. Bondowoso 1999
23. Kab. Trenggalek 2000
24. Kab. Lamongan 2004
25. Kab. Pasuruan 2005
26. Kab. Kediri 2005
27. Kab. Nganjuk 2003
28. Kab. Jombang 2003
29. Kodya Batu 2005
30. Kab. Magetan 2004
31. Kab. Ponorogo 2001
32. Kab. Madiun 2002



II Pengda Jawa Tengah :




1. Daerah Istimewa Jogyakarta
2. Kab. Rembang
3. Kab. Blora
4. Kodya Semarang
5. Kab. Batang
6. Kab. Pati
7. Kota Solo
8. Kab. Bantul
9. Kab. Sleman
10. Kab. Sragen



III Pengda Jawa Barat :

1. Kodya Bogor
2. Kota Bandung


IV Perwakilan Istimewa DKI Jakarta 1983

V Pengda Banten : 

1. Kota Tangerang
2. Kota Serang
3. Kota Pandeglang


VI Pengda Lampung : 

1. Kota Bandar Lampung

VII Pengda Kalimantan Barat : 

1. Kota Pontianak
2. Kab. Sintang
3. Kab. Ketapang

VIII Pengda Kalimantan Tengah : 

1. Pangkalan Bun
2. Kab. Kotawaringin Timur
3. Kab. Kotawaringin Barat
4. Kota Sampit

IX Pengda Kalimantan Selatan : 

1. Kota Banjarmasin
2. Kota Martapura


X Pengda Kalimantan Timur :

1. Bontang
2. Kota Samarinda



XI Pengda Sulawesi Selatan :

1. Kab. Sinjai

XII Pengda Sulawesi Tenggara : 

1. Kota Kendari

XIII Pengda Nusa Tenggara Barat : 

1. Kota Mataram
2. Kab. Bima

XV Pengda Nusa Tenggara Timur :

1. Kota Ruteng
2. Kota Maumere


XVI Pengda Papua :

1. Kota Wamena


Disamping pemassalan di dalam negeri sudah merambah kedaerah-daerah kemudian atas ridho dan inayah Allah SWT terbentuklah Perwakilan Istimewa (Perwis) Nederland di benua Eropa pada tahun 1984 yang dirintis oleh Mr. Glen Pennock yang selanjutnya membuka cabang-cabangnya al :
Cab. Harlem
Cab. Krommenie
Cab. Heemsted
Cab. Juliana Drop
Sehingga sampai saat ini laju perkembangannya dilanjutkan oleh Mr. Paul Rovers pada tanggal 22 September 2002 atas hijrahnya Mr. Glen Pennock ke Amerika Serikat maka terbentuk pula cabang di Chicago dan New York USA.
Kemudian pada tanggal 18 Januari 2005 di kukuhkan ketua Perwis Malaysia untuk wilayah Selangor adalah Muntazar Bin Marzuki, Akhirnya pada tangga 18 Mei 2005 dilantik jajaran pengurus lengkap dan di resmikan PPS Jokotole Perwis Malaysia , dan pada pada tanggal 1 Mei 2008 Perwis Malaysia telah membentuk Cabang Selangor dengan Ketua Zainal Abidin Bin M. Rosid.


2. Keilmuan Pencak Silat

Gerak langkah dan jurus Perguruan pencak silat JOKOTOLE diciptakan sendiri oleh pendirinya yaitu SUHAIMI. Hal ini didapat dari hasil kesimpulan mendalami ilmu silat dari sederet pendekar besar dan dipadu dengan pengalaman bertanding serta diolah berdasarkan daya cipta dan instink yang kuat sehingga tercipta spesifik gerakan yang cepat, kuat dan tangkas.
Keilmuan Perguruan Pencak silat JOKOTOLE telah mencakup semua aspek pencak silat yaitu beladiri, seni, olah raga dan metafisika. Namun tuntutan zaman membuat pula keilmuan JOKOTOLE berkembang dan mengalami modifikasi demi tercapainya tujuan pengembangan Perguruan.
- Dalam aspek beladiri terangkai gerak, langkah dan jurus menyerang dan bertahan demi menyelamatkan diri dari segala serangan baik tangan kosong maupun senjata.
- Dalam aspek seni telah diramu sedemikian menjadi gerak pencak silat yang indah, mempesona, dipadu dengan alat musik tradisional nusantara sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri.
- Dalam aspek olah raga terkandung unsur kesehatan yang mencakup pula olah nafas (jurus pernafasan) yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga tubuh tetap sehat dan kuat.
- Dalam aspek metafisika / rohani, pelajaran membudayakan ketaqwaan kepada Tuhan YME, etika dalam pergaulan kehidupan sangat ditekankan dalam latihan olah bathin karena inilah kunci dari pokok kehidupan manusia.

Disamping itu pula demi menghadapi segala tantangan dan hambatan serta gangguan dalam percaturan hidup di dunia maka telah dicapai perkembangan ilmu metafisika antara lain :

· Ilmu kekebalan tubuh (kebal senjata tajam, mandi air keras, berjalan di atas bara api dll)
· Ilmu kekuatan tubuh (pecah es balok, batu, bata, beton dll)
· Ilmu meringankan tubuh (bergantung di atas lampu neon)
· Ilmu telepati jarak jauh
· Ilmu pengobatan alternatif dan yang tidak bisa disebutkan dibuku ini.


3. Sarana dan Prasarana

Sejak PPS JOKOTOLE berdiri sarana latihan masih menempati lahan terbuka dan belum mempunyai sendiri, namun akibat tekad membaja dan semangat yang membara, akhirnya Allah SWT memberikan karuniaNya pada tahun 1983 telah berdiri gedung latihan dengan ukuran 25m x 11 m kemudian untuk sarana rohani dan ibadah dalam pencapaian budi pekerti luhur para siswa telah terwujud masjid “BAITURRACHMAN JOKOTOLE” yang diresmikan oleh Bupati Bangkalan tepat pada DASA WARSA ulang tahun PPS JOKOTOLE tanggal 21 Maret 1986. Sehingga sampai saat ini sangat dapat dirasakan kegunaannya oleh anggota PPS JOKOTOLE dan masyarakat sekitarnya. Sejalan dengan perkembangan waktu pula dapat membeli sebidang tanah dengan ukuran 25 m x 40 m untuk tempat latihan terbuka. Dari sarana dan prasarana inilah maka saat ini Perguruan Pencak Silat JOKOTOLE akhirnya telah mempunyai Padepokan Perguruan yang diberi nama “PADEPOKAN LUHUR NAGA PUTIH PERGURUAN PENCAK SILAT JOKOTOLE” dengan sarana antara lain :
- Gedung serbaguna
- Masjid Baiturrachman Jokotole
- Tempat penginapan para tamu dan pesilat
- Lapangan terbuka.

Diposkan oleh doink_gayan
http://jokotolepusat.blogspot.com/

Minggu, 04 September 2011

Pesilat Jokotole terjun di Kejurnas Riau


        BANGKINANG,  Meskipun Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat dewasa tahun 2011 di Provinsi Riau yang digelar di Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar pada 20-27 Juli 2011, tidak merupakan prakualifikasi PON XVIII tahun 2012, namun Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengprov IPSI) Provinsi Jawa Timur ternyata akan menurunkan para pesilat andalannya, termasuk beberapa orang atlet pencak silat andalan nasional yang memang berasal dari Provinsi Jawa Timur.Jawa Timur secara nasional memang tercatat sebagai gudangnya atlet silat yang sering mewakili Indonesia di beberapa ivent pencak silat di manca negara. Demikian diungkapkan Koordinator Sekretriat Panitia Kejurnas Pencak Silat, Emil Budiono, SH didampingi Koordinator seksi publikasi dan dokumentasi panitia Kejurnas, Nasruni, S.IP, MSi ketika ditemui di sekretariat panitia Kejurnas di Bangkinang pada Rabu (13/7).

Ditambahkan Emil Budiono dan Nasruni bahwa kontingen pencak silat dari Provinsi Jawa Timur yang akan mengikuti Kejurnas pencak silat dewasa tahun 2011 ini berjumlah sebanyak 23 orang. -Kontingen Kejurnas Provinsi Jawa Timur dipimpin manager tim Drs Supratomo, M.S, didampingi pelatih dan official sebanyak 5 orang yakni Momon Ageng Purnomo,  Edy Suhartono, Sutjipto, Biari dan Djamaludin.Pada kategori tandang putra tim Kejurnas Pencak Silat Jawa Timur menurunkan atlit silat sebanyak 7 orang yakni Rudy Susanto di kelas A, Wahyu Agus Sutrisno di kelas B, Suhut Indratno di kelas C, M. Amrullah Khumaini di kelas D, Rendi Dwi Febrianto di kelas E, Joko Edi Prasetyo di kelas G dan Herihono di kelas I. Sedang di bagian putri Jawa Timur menurunkan Dita Amalia Rinedhani di kelas A, Dinda Maulidia Wulandari di kelas B, Dinda Setiawati di kelas C dan Syahrin Banu Zahara di kelas D.Pada kategori tunggal putri, Jawa Timur menurunkan pesilat andalannya Ni Made Septina, dan pada kategori ganda putri menurunkan pesilat andalannya Mayka Purnamasari dan Ni Luh Sukma Arum P. Sedangkan pada kategori regu putra, Jawa Timur menurunkan tiga pesilat yakni M. Wacheldar Faris, Nur Yudha Bijak Imansyah dan Achmad Rizanul Wahyudi, papar Emil Budiono dan Nasruni sekaligus memperlihatkan data-data tim Kejurnas pencak silat dari Provinsi Jawa Timur yang suratnya ditanda tangani langsung oleh Sekum IPSI Jawa Timur H. A. Panah Hasanudin.(vibra)



Ayu Kristanti Mengharumkan Nama Surabaya



Satu lagi nama atlet junior yang siap menjadi rising star yang akan mengharumkan nama Kota Surabaya di cabor pencak silat. Adalah Ayu Kristanti, pesilat yang baru saja menyabet medali emas pada ajang O2SN SMP Jatim di cabor pencak silat. Prestasi itu diraih setelah pada partai final di Asrama Haji Surabaya, Senin (16/5), Ayu mendapat poin tertinggi dari enam finalis di nomor tunggal putri.
“Saya merasa bangga dengan prestasi yang saya raih saat ini. Paling tidak saya bisa membuat orang tua saya bangga,” ujar pelajar yang genap berusia tiga belas tahun pada 16 juni mendatang.
Jika melihat bakat yang dimilikinya, prestasi yang diraihnya saat ini cukup wajar bisa tercapai. Mengaku mulai belajar silat sejak kelas tiga SD, Ayu dapat menguasai jurus tunggal dan dasar–dasar pencak silat hanya dengan melihat sang ayah yang kebetulan pelatih Puslatcab.
“Sejak pertama belajar silat, saya heran karena Ayu bisa menguasai jurus seni yang belum saya ajarkan. Bahkan dia sudah mengenal permainan golok dan tongkat. Itulah yang semakin membuat saya termotivasi,” ungkap sang ayah, Achmad Nizar.
Dengan kemampunan dan didikan sang ayah, bukan tidak mungkin Ayu menjadi salah satu harapan Kota Surabaya di masa mendatang untuk kembali menjadi barometer pencak silat Jatim. Bahkan prestasi gemilang itu bisa diwujudkan Ayu Kristanti yang kemungkinan besar menjadi kontingen pencak silat pada Porprov 2013.

“Saya ingin menjadi pesilat yang berprestasi setinggi mungkin. Itu bisa saya raih dengan terus berlatih dan tampil semaksimal mungkin salam setiap pertandingan,” ujar pesilat yang mengidolakan seniornya Ni Made Septina ini.

Kamis, 28 Juli 2011

Surabaya Juara Umum Silat

Juara Umum Silat


       Surabaya keluar sebagai juara umum cabang olahraga pencak silat pada Poprov  III/2011. Hingga penutupan cabor tersebut Kamis (21/7/2011) di GOR  Puhsarang, Kab. Kediri, mereka telah mengumpulkan 4 emas, 1 perak dan 2  perunggu.
Keberhasilan itu tak lepas dari sumbangan nomor TGR (tunggal, ganda, regu) tiga emas dan satu keping lainnya dari nomor tanding kelas C putra. Posisi kedua klasemen ditempati Kab Pasuruan dengan 1 emas, 3 perak dan 4 perunggu.

Pada posisi ketiga, kabupaten Malang merebut tiga emas. Penempatan posisi klasemen cabor pencak silat juga secara linier mengikuti aturan yang diterapkan di Porprov, yakni 1 emas setara dengan 4 poin, 1 perak 2 poin dan 1 perunggu 1 poin.Oleh karenanya meski perolehan emas Kab Pasuruan cuma satu sementara Kab Malang tiga, total poin Pasuruan lebih banyak yakni 14 dan Malang 12. Surabaya sendiri total poinnya 20.Pelatih silat Surabaya, Zakaria, mengatakan, target yang dibebankan untuk cabor yang ditanganinya 3 emas. "Namun kami akhirnya mampu menyumbangkan empat emas," kata Zakaria, usai penutupan.Soal timnya lebih bertumpu pada nomor TGR yang penilaiannya cenderung subjektif, ia menyatakan, kebetulan Surabaya memiliki keunggulan di nomor tersebut. "Tanding pun porsinya sama dengan TGR. Kami nggak fokus salah satu," ujar Zakaria.Ia menilai, nomor tanding relatif merata kekuatannya. Hampir semua daerah lebih fokus ke nomor tanding karena mereka kebanyakan tidak memiliki pelatih nomor TGR yang lebih kompeten. "Beda dengan Surabaya," ujarnya.Sedangkan Komdis Pengprov IPSI Jatim, Aliadi Ika, menambahkan, banyak potensi atlet muda yang muncul di arena Porprov. Rata-rata posturnya bagus dan kualitas tekniknya lumayan. Ke depan mereka diharapkan mampu lebih eksis lagi. (*)

Jatim Siap Cetak Pesilat Dunia

Cetak Pesilat Dunia

Surabaya – Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur berobsesi melahirkan deret pendekar kaliber dunia. Para pendekar tanpa tanding itu ditargetkan mampu mengibarkan “Merah Putih” di pentas dunia dengan menjuarai kejuaraan-kejuaraan internasional.
Demikian Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim Drs Rasiyo dalam sambutan pelantikan pengurus IPSI Jatim periode 2011-2015 di Gelanggang Remaja, Rabu (30/3).
Menurut dia, Jatim memiliki banyak potensi pesilat tangguh yang telah terbukti mampu mengukir prestasi di kejuaraan nasional, regional dan tingkat dunia. 
"Program pembinaan yang sudah berjalan selama ini akan terus ditingkatkan. Apalagi, IPSI Jatim juga segera memiliki padepokan silat yang akan menjadi tempat penggemblengan atlet-atlet masa depan," katanya. 
Saat ini IPSI Jatim, diakui, fokus dalam menyiapkan atlet untuk menghadapi kejurnas sekaligus prakualifikasi PON 2012. Targetnya memborong sebanyak mungkin tiket atlet untuk berlaga dalam PON 2012 di Riau.
"Dalam PON 2008, Jatim berhasil menjadi juara umum cabang olahraga pencak silat. Perolehan medalinya saat itu empat emas, sementara target di PON 2012 gak muluk-muluk. Jatim harus mampu mempertahankan predikat juara umum cabor pencak silat," ujarnya. 
Sedangkan Ketua Harian Pengurus Besar IPSI H. Muchdi PR seusai melantik mengatakan, obsesi IPSI Jatim itu diyakini mampu dibuktikan. Itu sudah dibuktikan dengan sumbangan pesilatnya dalam Pelatnas yang menempati predikat terbanyak. 
Kendati demikian, mantan Kasdam V Brawijaya ini berpesan, prestasi juara umum PON 2008 ada baiknya dipertahankan saat perhelatan PON di Riau. Sukses itu untuk membuktikan, bahwa kualitas pembinaan cabor pencak silat di Jatim masih yang terbaik. Selain itu, dengan mempertahankan predikat juara umum akan membuktikan, Jatim layak dijadikan barometer nasional dalam membina atlet pencak silat sebagaiama yang terjadi di tahun 1980-an dan 1990-an.
Pada kesempatan itu pula, Ketua Umum KONI Jatim H. Saifullah Yusuf mengatakan, pencak silat merupakan salah satu dari lima cabor andalan Jatim yang telah banyak mengukir prestasi di tingkat internasional. 
"Saya ingin Jatim menjadi salah satu pusat pembinaan pencak silat dan kalau perlu program pelatnas digelar di Jatim. IPSI Jatim juga segera memiliki padepokan silat untuk pusat pembinaan atlet," ujarnya. m21

IPSI Jatim Rencanakan Gelar PPSP


Gelar P2SP


       Janji Ketua Umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jawa Timur, H. Rasiyo untuk memperbaiki sistem pembinaan pesilat usia dini, pada akhir tahun 2011 ini akan terealisasi. Pasalnya diam-diam IPSI Jatim telah merancang even pembinaan usia dini, yaitu Pekan Pencak Silat Pelajar (PPSP) I. Rencananya even khusus untuk pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) usia 15 tahun kebawah itu akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
“Kabar akan diselenggarakannya kejuaraan PPSP itu kami ketahui langsung dari Pak Rasiyo saat menghadap bersama Sekum. Selain member kabar, pengurus provinsi juga diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarananya,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi IPSI Jatim, Boyke Santoso saat ditemui di sekretariat Pusura, Minggu (03/07) pagi.
Menurut dia, program PPSP ini murni ide dari Pak Rasiyo. Ide itu terangsang dari draf RPJP (Rencana Pembinaan Jangka Panjang) Olahraga Jatim 2011-2025 yang dipaparkan di Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Jatim, Jl. Kayoon, Jumat (10/06). Dalam draf tersebut cabor (cabang olahraga) pencak silat masuk dalam RPJP tersebut pencak silat masuk dalam 8 cabor unggulan untuk menjuarai Asia Tenggara pada kurun waktu 2011-2015 bersama cabor Bulutangkis, Panahan, Bolavoli Pantai, Panjat Tebing, Balap Sepeda, Ski Air, dan Selam.
Sedangkan untuk periode 2016-2020, Pencak Silat bersama 4 cabor lainnya yaitu Bulutangkis, Panahan, Bolavoli Pantai, dan Panjat Tebing diproyeksikan KONI Jatim untuk bersaing dan merajai tingkat Asia.
Dikatakan, program kejuaraan PPSP ini kedepannya akan menjadi kalender tetap yang wajib digelar tahunan oleh IPSI Jatim. Kualitasnya setingkat dengan kejuaraan daerah (Kejurda). Kejuaraan PPSP sekaligus sebagai even pengganti Kejurda Junior yang menjadi amanat Munas (Musyawarah Nasional).
Selain itu, kejuaraan PPSP 2011 ini merupakan kejuaraan untuk membangun skuad pencak silat yang akan diturunkan dalam PON (Pekan Olahraga Nasional) I tahun 2013. Karena itu, rencananya pesilat hasil PPSP I/ 2011 akan ditampung dalam SMANOR (Sekolah Menengah Atas Olahraga) cabor Pencak Silat untuk periode penerimaan siswa 2012/2013.
Dengan itu, ditegaskan, semua Pengko/ Pengkab IPSI hendaknya segera menyiapkan skuad yang akan diturunkan dalam PPSI I, November mendatang. Sehingga semua daerah memiliki kesempatan untuk melibatkan timnya dalam skuad IPSI Jatim yang akan berlaga dalam Kejurnas Junior 2012, pasca PON XVIII/2012 di Riau, dan PON Remaja I/2013 yang kabarnya akan digelar di Jatim.
KONI MENDUKUNG
Kabar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jawa Timur akan menggelar kejuaraan PPSP (Pekan pencak Silat Pelajar) SMP Usia 15 tahun kebawah, ternyata mendapat sambutan gembira dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jatim. Bentuk sambutan itu akan diproyeksikan dalam ujud dukungan moral dan materi terkait penyelenggaraan PPSP tersebut.
“Kami sangat senang dan bangga dengan ide Pak Rasiyo untuk menggelar PPSP tersebut. Munculnya ide menggelar even tersebut merupakan sebuah dukungan terhadap RPJP Olahraga jatim 2011-2025  yang harus dihargai dan didukung secara total,” kata Ketua Harian KONI Jatim, H. Dhimam Abror Djuraid saat dihubungi di rumahnya, Minggu (03/06) sore.
Rencana penyelenggaraan PPSP oleh IPSI Jatim tersebut, menurut dia, merupakan bentuk apresiasi dari pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga (cabor) pertama terhadap RPJP Olahraga Jatim. Karena itu, KONI Jatim siap untuk memberikan dukungan khusus atas penyelenggaraannya. Sehingga PPSP tersebut mampu merekrut para pesilat pelajar SMP usia 15 tahun kebawah yang tangguh dan berpotensi, untuk menghasilkan medali emas PON Remaja I/ 2013 yang kemungkinan besar digelar di Jatim.
Selain itu, KONI Jatim berharap ide IPSI Jatim dalam menggelar PPSP itu diikuti Pengprov-pengprov cabor lainnya, khususnya cabor-cabor yang masuk unggulan untuk diproyeksikan di tingkat Asia Tenggara, Asia, dan Dunia pada kurun waktu 2011-2025. Misalnya cabor Olimpik yang meliputi Panahan, Bolavoli Pantai, dan Bulutangkis. Cabor non-Olimpik yang terdiri atas Selam, Panjat Tebing, Ski Air, dan olahraga tradisional Kerapa Sapi sebagai cabor pengembangan wisata Jatim dan pendongkrak ekonomi daerah. Juga cabor potensial berprestasi internasional yaitu Menembak, Angkat Besi, Renang, Dayung, dan Balap Sepeda. (vd)

Kamis, 07 Juli 2011

Pencak Silat Jokotole



PPS JOKOTOLE
"PERGURUAN PENCAK SILAT JOKOTOLE"



Kamal, Kabupaten Bangkalan, menjadi semakin sepi setelah sebagian besar arus transportasi melalui feri Ujung-Kamal beralih lewat Jembatan Suramadu sejak setahun lalu. Namun, dari sisi barat Pulau Madura inilah ribuan pendekar pencak silat besutan Suhaimi Salam bermunculan.Dalam prestasi pencak silat, atlet asal Kamal tidak bisa dipandang sebelah mata. Kamal telah menelurkan ratusan gelar juara pencak silat tingkat regional, nasional, dan internasional.Prestasi pencak silat Kamal terwujud lewat keberadaan Perguruan Pencak Silat Jokotole atau PPS Jokotole. Berdiri pada 21 Maret 1976, PPS Jokotole yang dipelopori Suhaimi telah berkembang hingga memiliki sekitar 30.000 murid.Hanya berbekal rasa kekerabatan, PPS Jokotole asuhan Suhaimi itu memiliki 16 kepengurusan daerah (pengda) di 16 provinsi se-Indonesia. Semua pengda membawahi 66 cabang, baik di kabupaten maupun kota. Bahkan, mulai tahun 1984 muncul perwakilan istimewa (perwis) PPS Jokotole di Belanda yang tersebar di empat cabang.

Suhaimi bercerita, tumbuhnya perwis PPS Jokotole di Belanda bermula dari upaya Gubernur Jawa Timur periode 1967-1976 Moehammad Noer. Tahun 1980 Noer memperkenalkan budaya Jatim lewat silat madura yang dikemas dalam film dokumenter kepada Duta Besar Perancis.Film dokumenter tentang pencak silat madura itu kemudian dibawa Noer ke berbagai negara di Eropa. Dari melihat film dokumenter itu, 13 pemuda setempat rupanya terpicu ketertarikannya untuk menelusuri lebih lanjut tentang pencak silat madura.Tahun 1982, sebanyak 13 pemuda Eropa datang ke Kamal, Bangkalan, untuk membuktikan keberadaan PPS Jokotole. Setelah itu, pada tahun 1984, salah satu peserta asal Belanda, Glen Pennock, datang kembali ke Kamal. Kali ini dia berguru pencak silat kepada Suhaimi.Pennock-lah yang kemudian membuka perwakilan pencak silat di negaranya hingga memiliki 640 murid. Tahun 2002 Pennock pindah ke Amerika Serikat. Di sini dia juga membuka cabang PPS Jokotole di Chicago dan New York.

Tahun 2005, dibuka pula perwakilan PPS Jokotole di Selangor dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang dimotori Muntazar, tenaga kerja Indonesia asal Bangkalan.”Selama ini kami tidak pernah melakukan promosi apa pun. Siapa pun yang datang ke sini (PPS Jokotole) untuk mendaftar, pasti kami terima,” kata Suhaimi. Selama ini, semua perkembangan terkait dengan pencak silat madura tersebut terkomunikasikan dengan PPS Jokotole di Kamal, Bangkalan, lewat surat elektronik.”Website kami memang tidak punya. Justru perwis kami yang berada di Belanda memiliki website, yaitu JOKOTOLE BELANDA

Berbagai kejuaraan Sejak berdiri tahun 1976 hingga sekarang, PPS Jokotole setidaknya telah menyabet 520 gelar juara pertama kedua, ataupun ketiga untuk tingkat regional, nasional, hingga internasional. Jika seluruh prestasi dihitung, PPS Jokotole telah mengumpulkan ribuan tanda prestasi dengan berbagai bentuk, mulai dari piala, medali, hingga piagam penghargaan.Perjalanan selama puluhan tahun dengan segudang prestasi itulah rupanya yang membuat nama PPS Jokotole menjadi tak asing dalam wadah Seluruh prestasi PPS Jokotole itu tidak lepas dari besutan ”tangan dingin” Suhaimi Salam. Pria itu sejak berusia muda telah meraih segudang penghargaan dalam berbagai kejuaraan.Dalam kurun waktu antara tahun 1966 dan 1976, Suhaimi berturut-turut menyabet gelar juara pertama dalam berbagai kejuaraan pencak silat tingkat regional dan nasional. Prestasi Suhaimi kemudian mencapai puncaknya ketika dia meraih juara pertama pada kejuaraan dunia pencak silat seni di Vienna, Austria, tahun 1986. Kepiawaian Suhaimi dalam pencak silat juga terukir dari ”kegilaannya” berguru ilmu silat di berbagai tempat. Dengan berlandaskan ilmu silat tradisional madura, dia kemudian mendalami ilmu pencak silat dari berbagai daerah lain di luar Madura.Suhaimi kemudian memadukan pencak silat madura dengan ilmu silat dari tempat lain, seperti silat bawean, silat padang, silat melayu, silat gorontalo, hingga silat sunda. Inilah rupanya yang membuat pengajaran pencak silat di PPS Jokotole memiliki ciri khas tersendiri.

Untuk menghidupi organisasi, PPS Jokotole tidak memiliki sumber dana khusus. Berjalannya perguruan yang mengambil nama salah seorang pahlawan Madura pada zaman Majapahit ini hanya mengandalkan sumbangsih sukarela dari para mantan murid perguruan. ”Kami tidak menarik iuran sepeser pun dari anggota. Sekarang ini, minat anak muda pada pencak silat semakin hilang. Jika mereka masih harus membayar, tidak ada yang mau datang ke perguruan,” kata Suhaimi, yang sejak masih kanak-kanak tertarik pada pencak silat.Sebagai organisasi yang menyumbang segudang prestasi di tingkat nasional ataupun internasional, PPS Jokotole pun tidak pernah mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Namun, roda organisasi perguruan pencak silat itu bisa terus bergulir.Meski berbekal anggaran yang minim, para murid PPS Jokotole tidak keberatan untuk memberi pelajaran ekstrakurikuler pencak silat di beberapa sekolah di sekitar Madura, bahkan sampai Surabaya. Suhaimi berharap, lewat pengajaran di sekolah-sekolah itulah pencak silat akan kembali diminati orang, terutama kaum muda. Di sisi lain, kaum muda di Kecamatan Kamal pun relatif sulit diharapkan tertarik pencak silat karena sebagian dari mereka harus keluar dari Kamal guna melanjutkan pendidikan formal.Oleh karena itulah, Suhaimi pun berangan-angan untuk mendirikan sekolah menengah atas yang di Kecamatan Kamal jumlahnya sangat terbatas.”Di Kamal sudah ada empat sekolah menengah pertama, tetapi hanya ada satu sekolah menengah atas. Jadi, anak muda Kamal yang mau melanjutkan pendidikan formalnya harus keluar dari Kamal, bahkan mereka sampai harus melanjutkan ke SMA di Surabaya,” tutur Suhaimi prihatin.
***
SUHAIMI SALAM 


• Lahir: Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 4 Agustus 1952
• Istri: Dwi Setiyaningsih
• Anak:
1. Agus Bindara Suhaimi
2. Andhi Jaka Suhaimi
3. Syarief Hidayatullah Suhaimi
4. Ayu Kusumastuti Suhaimi

• Pendidikan:
- SD Kamal, Bangkalan
- Sekolah Teknik Kamal, Bangkalan (tak tamat)

• Prestasi:
- Juara I Kejuaraan Pencak Silat Seni Bangkalan, 1966, 1967,1968, 1970
- Juara I Kejuaraan Sabung Bebas se-Madura, 1973
- Juara I Pencak Silat Olahraga di Semarang, 1975
- Juara I Pencak Silat Olahraga di Jakarta, 1976
- Juara I Pencak Silat PON Ke-IV di Jakarta, 1977
- Juara I Pencak Silat Invasi Tiga Negara di Singapura, 1980
- Juara I Kejuaraan Dunia Pencak Silat Seni di Vienna, Austria, 1986
- dll -

JOKOTOLE BELANDA


Pada awal tahun 80-an, Glenn Pennock seorang Eurasia yang menetap di Belanda menghubungi Jokotole. Pada saat itu Glenn telah menguasai pencak silat aliran Derosemo. Aliran ini berasal dari Surabaya dan banyak kesamaannya dengan gaya pencak silat Madura. Dewan pengurus jokotole baru saja memutuskan untuk menjalin hubungan Internasional. Setelah tiga masa latihan Glenn diperkenankan untuk mewakili Jokotole di Eropa. Di antara murid-muridnyanya, Paul Rovers adalah seorang murid yang telah berlatih pencak silat sejak 1976. Paul mengunjungi Madura untuk pertama kalinya pada tahun 1987 untuk berlatih d Akademi Jokotole. Beberapa murid mengikuti pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1994, Glenn berhenti berlatih Pencak Silat dan Paul menjadi aliran resmi dari Poras Jokotole. Dia mempunyai hubungan yang baik dengan akademi utama di Madura dan setiap tahunnya, murid dari Belanda mengunjung pulau Madura untuk berlatih. Jokotole Belanda
Pada tahun 1988, dalam sebuah pertandingan olah raga di Belanda , Kelompok Jokotole Belanda meraih tempat ketiga dan juga dalam seni. Setelah itu jokotole Belanda memilih untuk tidak berpartisipasi dalam pertandingan-pertandingan lagi. Akan tetapi dalam dua tahun terakhir, Jokotole telah turut serta dalam beberapa kompetisi dan berhasil menjuarai lebih dari 15 kejuaraan.
Akademi utama Jokotole berada di Haarlem. Jokotole adalah salah satu akademi di Belanda yang mempunyai pusat pelatihannya sendiri. Metode pengajaran Belanda adalah metode tradisional sebagaimana halnya di Indonesia.

Atribut / Lambang Jokotole



PPS JOKOTOLE
Ini adalah nama dari seorang pahlawan legendaris Madura yang hidup sekitar enam ratus tahun yang lalu. Sejak masa kecilnya Jokotole meghadapi banyak pertualangan dimana dia mengalahkan musuh-musuhnya dengan keahlian tarungnya, kebijaksanaannya, dan ilmu gaibnya. Dia membebaskan orang-orang Madura dari orang-orang China dan Bali, dan orang-orang kemudian memilihnya sebagai penguasa pulau mereka.

Cambuk
Cambuk ajaib Jokotole adalah salah satu atribut yang digunakannya untuk mengalahkan kesaktian penguasa China. Dalam pertarungan kerbau Madura yang populer, cambuk masih digunakan. Hal ini telah menjadikan cambuk sebagai lambang identitas orang Madura.

Pintu (Gapura)
Gapura ini menyimbolkan usaha para murid untuk mencapai kesempurnaan jiwa dan raga. Gapura ini sangat penting dalam salah satu petualangan Jokotole. Jokotole dapat mencapai tujuannya hanya dengan pengorbanan penuh.

Tangga
Untuk mencapai kesempurnaan, murid harus melewati lima tingkatan. Setiap tingkat mempunyai warnanya tersendiri. Sabuk yang dikenakan murid menunjukan tahap kemajuaanya. Kelima tahap berhubungan dengan panca indera dan tahap keenam menuju ke kesempurnaan.

Wicaksana
Terjemahan bebas dari pepatah kuno sansekerta ini berarti “Bersatu kita teguh”. Ini menunjukan solidaritas bersama antara para murid dan perguruan.

Perguruan Olah Raga Silat
Karena Jokotole sebagai aliran berperan penting bagi perkembangan pencak silat masa kini di Indonesia, maka Jokotole adalah satu dari beberapa aliran yang mendapat status sebagai akademi(Perguruan).


Pelajaran Isi
Dalam Pencak Silat Poras Jokotole aspek berikutnya dibedakan:

Pelajaran diatur sehingga setiap aspek dilakukkan.
Ini berarti:
- Latihan untuk memperbaiki kondisi badan
- Latihan untuk meregangkan badan
- Latihan jatuh
- Bertanding
- Latihan pukul dan latihan tendang (dasar)

Bela diri dibagi dalam tiga bentuk:
- Tangkis
- Latihan dasar
- Bela diri berseni

Maksudnya latihan seni ialah menjamin ciri tradisional pencak silat. Seni itu diperlakukkan dalam aspek lain, tapi dilatih tersendiri juga:
- Bentuk Lanka (menjalani bermacam-macam sikap tempur diganti dengan teknik)
- Dasar (melakukkan kombinasi pukul dan tendang berseni)
- Bela Diri (melakukkan teknik bela diri berseni)


Sejak permulaan muridnya diperkenalkan dengan adat tradisional dan perbuatan yang mengalir terus dari cara lain orang Madura menganggap dunia. Selain itu, latihan yang bertujuan berlatih setiap perasaan kalau ada keadaan bahaya dilakukkan sering juga. Teknik pernafasan diperhatikan sering juga untuk sama sekali bersantai jiwa dan memperbaiki konsentrasi.

Karena Poras Jokotole adalah aliran tradisional yang mempunyai hubungan erat dengan sekolah pusat di Indonesia, muridnya diberitahu ilmu tentang negerinya, kebudayaannya, dan bahasanya.


JOKOTOLE SURABAYA


Pimpin IPSI Jatim

Pimpin IPSI Jatim, Rasiyo Dibantu 6 Formatur


Terpilihnya Rasiyo sebagai penerus Soekarwo sudah diprediksi sejak awal karena sejak Pakde Karwo--sapaan Soekarwo--tidak bersedia maju lagi sebagai ketua, pengurus IPSI Jatim seperti kebingungan mencari sosok yang dianggap pas sebagai penerus Pakde.

Sehari sebelum pelaksanaan Musprov, Soekarwo akhirnya memberikan rekomendasi nama yang pas meneruskan perjuangannya. Sosok itu tak lain adalah Rasiyo. Seolah sepakat dengan rekomendasi Soekarwo, seluruh suara pun sepakat menunjuk Rasiyo sebagai Ketua IPSI Jatim.

"Terima kasih atas kepercayannya telah memilih saya sebagai Ketua Umum IPSI Jatim," ucap Rasiyo. "Perkembangan IPSI di Jatim sangat luar biasa. Apalagi dalam kepengurusan Pakde Karwo, IPSI berkembang pesat," lanjut Rasiyo.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini berencana memasukkan pencak silat sebagai salah mata satu pelajaran di sekolah. "Kedepankan masalah pembinaan. Oleh sebab itu, pembinaan harus dilakukan sejak dini dan secara rutin. Kita juga berusaha agar silat tidak hanya jadi ekstrakulikuler, tapi kalau bisa intrakulikuler," ujarnya.

Sebagai ketua terpilih, Rasiyo akan dibantu enam anggota formatur lainnya masing-masing empat dari pengcab, yakni Moerjoko (Magetan), H Antong Samijo (Kediri), H Rizkie Darmaputra (Surabaya), M Sofa Aqli (Kediri). Sedangkan dari perguruan diwakili M H Wasim Damanhuri, serta Aliadi Ika dari unsur pengurus pengprov. (Et Jatmiko)

Silat Bertekad Pertahankan Juara Umum



SURABAYA - Pertahankan gelar juara umum PON! Itulah tekad Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim, Rasiyo, Rabu (9/2/2011), ketika ditanya soal program jangka pendek organisasi yang dipimpinnya.
Dikatakan, program jangka pendek Pengprov Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jatim masa bakti 2011-2015 adalah mempertahankan gelar juara umum cabor pencak silat. "Itu program jangka pendek IPSI Jatim. Kami juga memiliki program jangka panjang," kata Rasiyo di ruang kerja Sekdaprov Jatim, Jl Pahlawan.

Prestasi pesilat Jatim di PON XVII 2008/Kaltim adalah merebut juara umum dengan meraih 4 medali emas. "Prestasi itulah yang harus dipertahankan di PON XVIII 2012 di Riau mendatang. Kita ingin prestasi pesilat Jatim tidak hanya tingkat nasional saja akan tetapi juga berprestasi di tingkta internasional," ujarnya.

Rasiyo juga menjelaskan bahwa pesilat-pesilat yang berada di Puslatda ini usianya juga sudah senior. Oleh karena itu IPSI Jatim juga menyiapkan atletnya yang junior dengan regenerasi pesilat melalui pembinaan usia dini akan menjadi salah satu fokus perhatian kepengurusannya, termasuk rencana memasukkan cabang pencak silat sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Keberadaan padepokan pencak silat juga akan difungsikan sebagai tempat penggemblengan atlet. Termasuk program pemusatan latihan daerah (puslatda) dan berbagai kejuaraan seperti kejuaraan daerah antarpelajar.

Soal kejurda pelajar ini nantinya merupakan generasi pesilat Jatim di masa mendatang dan pihaknya berencana mengadakan pekan silat pelajar serta kejurda kabupaten/kota. Kecuali itu proyek pembangunan padepokan pencak silat Jawa Timur di kawasan Pandaan, Kabupaten Pasuruan terus dikebut.

Hasil dari kejurda pelajar ini nantinya akan masuk SMUNOR. Ada sekitar 14 pesilat andal yang ditangani pelatih yang berpretasi, yang kini digembleng di SMUNOR. Ia yakin jika mereka dilatih terus secara rutin selama tiga (3) tahun selama menempuh pendidikan, para pelajar atlet pencak silat tersebut akan mampu berpretasi

Mengenai pembangunan padepokan, saat ini pembangunan padepokan sudah mencapai 40%. "Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai," kata Rasiyo yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jatim. Pembangunan padepokan pencak silat di atas lahan seluas hampir 6.000 meter persegi itu merupakan gagasan Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim, Soekarwo, yang juga menjabat Gubernur Jatim. (Et Jatmiko)

IPSI putar Otak

Anas Tangani Silat, IPSI Putar Otak

SURABAYA - Pengprov IPSI Jatim harus memutar otak dalam mengelola kuota Puslatda Jatimyang disiapkan ke PON 2012 di Riau. Saat ini ada 26 pesilat yang tergabung dalam Puslatda, namun kuota yang diberikan KONI Jatim hanya untuk 15 atlet.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim, Rasiyo, Rabu (9/2/2011), mengatakan, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengelola kuota tersebut. Tentu saja kekurangannya akan menjadi tanggung jawab IPSI Jatim, seperti soal dana dan kebutuhan lainnya.


"Padahal medali yang diperebutkan di PON 2012 nanti ada 20 emas, sedangkan kita pada PON 2008/Kaltim mampu menjadi juara umum dengan merebut empat medali emas, plus tiga perunggu. Kami sudah merancang beberapa agenda dengan tim silat, agar bagaimana target mempertahankan juara umum itu tetap  bisa kita raih," kata Rasiyo.

Ke-20 kelas atau nomor yang diperebutkan itu masing-masing dari kategori tanding putra 9 emas, tanding putri 5 emas, dan kategori TGR (tunggal, ganda, regu) 6 emas, masing-masing 3 untuk putra dan putri. Dengan hanya berkuota 15, dinilai Sekum Pengprov IPSI Jatim, Fanan Hasanuddin, relatif kurang untuk bisa menembus prestasi maksimal.

Fanan juga menyatakan soal pelatih yang akan menangani skuad silat Jatim yakni Anas Yusuf, yang dinilainya memiliki prestasi bagus. "Anas pelatih yang mumpuni, karena berkali-kali dia andil menangani Pelatnas. Sangat sayang kalau potensinya tidak kita maksimalkan untuk kepentingan Jatim," ujar Fanan.

Sebelumnya tim silat Jatim ditangani Karyono dan untuk ke depan perlu regenerasi atau rolling agar potensi lainnya terwadahi. "Hingga kini saya juga belum mendengar ada atlet yang keberatan ditangani Anas Yusuf, kalau memang ada isu seperti itu. Pemilihan itu juga berdasarkan rapat di jajaran pengurus," lanjutnya,

Yang jelas, ujar Fanan, siapa pun pelatihnya tidak ada masalah. Keberadaan mereka adalah demi tim dan regenerasi, karena pada saatnya ada grafik naik maupun turun. Secara de facto, beberapa lali Anas juga sudah terlibat penanganan tim silat, termasuk ikut menangani tim silat di SEA Games Thaailand maupun Laos. Sebelum berlaga di PON 2012, skuad silat Jatim akan tampil pada Pra-PON wilayah II. (Et Jatmiko)

IPSI Jatim

SURABAYA - Pengurus IPSI Jatim 2011-2015 relatif lebih gemuk bila dibandingkan dengan kepengurusan periode sebelumnya. Namun kepengurusan tersebut juga bertekad mempersembahkan prestasi yang gemuk pula bagi Jawa Timur. Itu antara lain pernyataan Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim, Rasiyo, Rabu (9/2/2011), terkait organisasi beladiri asli Indonesia yang dipimpinnya.
Rasiyo juga menjelaskan, bahwa kepengurusan masa bakti 2011-2015 ini dalam rangka mengakomodasi seluruh perguruan pencak silat yang ada di Jatim, karena di IPSI ini perguruannya cukup banyak lebih dari 200 perguruan pencak silat. Sehingga terkesan lebih gemuk dibandingkan sebelumnya.

Lebih dari itu, kepengurusan ini dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan pencak silat di Jatim untuk membangun peningkatan prestasi dan membangun paguyuban perguruan yang ada dan melestarikan nilai budaya pencak silat di Jatim.

Bahkan soal pembinaan, ia memaparkan, kalau perlu pencak silat menjadi salah satu mata pelajaran intra kurikuler. "Dulu sepak takraw juga begitu dan sekarang sudah banyak sekolah-sekolah yang menjadikan sepak takraw sebagai kegiatan ekstra kurikuler," kata Rasiyo yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Jatim.

Susunan pengurus IPSIJatim masa bakti 2011-2015, Pembina: Dr H Soekarwo, Drs H Abdul hamid M PHd, Gesang Budiarso. Dewan Pertimbangan: Ir Nanang Sumindarto (PD) H Tarmaji (PSHT), Drs H Achmad Rubaie. MM (Tapak Suci), Dr Ir Dwi Sutjipto (PD) Dr Harun MS I (Kadisdik Jatim) Laksma (Purn) H Suroso LW Sip (Persinas ASAD) dan H Riskie Darma Putra (DPRD Surabaya).

Majelis Pakar: Dr H Jarianto MSi (Kadis Budpar Jatim) Ir FX Sentot Soetikno ( PSHT), Drs R Moerjoko HW ( PSHT), Imail Navianto SH MM (Tapak Suci). Drs H Warih Prabowo (MP), Suhaimi Salam (Jokotole), Dr Alisyahbana (Tokoh Masyarakat), Yayuk Sugeng (Perisasi Putih), Drs Pudio Santoso (Pencak Organisasi)

Komisi Disiplin: Ketua Drs Denny Trisyanto (PD), anggota Dr Aliadi Ika MM, (PSHT), Sudamiran SH M Hum (PSHT), Chudori SH (Persinas ASAD), Mich saiful ( Tapak Suci).Sunarto (Pagar Nusa), Repeliyanto (Pamur),

Pengurus Harian, Ketua Umum: Dr H Rasiyo MSi (Sekdaprov Jatim). Wakil Ketua Umum (Ketua Harian) Drs Heroe Poernomohadi SH MM (PD), Wakil Ketua II Drs Supratomo MSi (Pemprov Jatim), Wakil Ketua III Drs Sukarno MSi ( (Tapak Suci) Wakil Ketua IV H Herman Rifai (Tokoh Masyarakat), Wakil Ketua V Prof Suharbillah SH MBA (Pagar Nusa), Wakil Ketua VI Ir Dedidi cahya Happyanto SH MT (Persinas Asad), Zainudin SH (PSHT).

Sekretaris Umum: (HA Fanan Hasannudin (Tapak Suci), Hoslih Abdullah (GM Pusura), Dyah Setyawati SH (Pencak Organisasi), Bendahara Muntholib SE MSi (PSHT), wakil Abd Ghofur SPd (Pemprov Jatim), Dra Yayuk Sri Rahayu (Naga Putih).

Bidang-Bidang, Bidang Pembinaan Organisasi: Mohammad Sofa Aqli Spd MPd (Tapak Suci), anggota Yoyok Setyawan  SPd MP d (PSHT), RH Nasir Zaini ((Pengusaha), HM Sahudi (Jokotole), H bambang Raditya SE MM (Persinas asad), Pembinaan Prestasi: Ketua Drs M Wasyim Damanhuri (Tapak Suci),anggota Ir Karyono (PD), Ir Tono Suhariyanto ((PSHT), H Anton Samijo (Persinas Asad), Boyke Santoso (Jokotole).

Bidang Pembinaan Seni Budaya Ketua: Parso Adiyanto SE MM (Pagar Nusa) anggota Moh Salehudin (Jokotole), H Abdul Muhid SH (Pagar Nusa), Sutrisno Budi SH (PSHT).Penelitian dan Pengembangan H Agus Asyhari SE MM (Pagar Nusa), Anggota H faidol Mannan S Sos ( (Pagar Nusa), H Sumarman SPd (Persinas Asad), Drs H Kuncoro (Pagar Nusa) Drs Nuzulul Hudaya MSi (PSHT).

Bidang Promosi dan Pemasaran: Ketua Kushartadi anggota Tri Retno Sukriyanti (Pengusaha) Herlambang Prijombodo (KOMINFO Jatim), Hari Purnomo SKM (Tapak suci), Danang Tri Mandiri (PSHT). Bidang Pembibitan dan pemassalan Ketua H Didi Achmadi SH (PD), anggota M Zakaria SPd Tapak Suci), Indra Sukmawan (PSHT) yayak Agus Subiantoro (Persinas Asad),             Lembaga, Lembaga Pelatih Ketua Drs Anas Yusuf (Tapak suci), anggota Momon Ageng Purnomo (PD), Edy Suhartono (PSHT), Biari (galling), Bintal Yudhana (Tapak Suci), Sutjipto (Pencak Organisasi), Dra Tri wahyuni (PD), Wasit dan juri Ketua  Drs M Sjamsul Arief (LSK), Khairul Anang (Tapak suci), M Mastur SPd (Tapak Suci), Sukarjo SPd MM (PSHT), Drs Mahfud (Tapak Suci), Hamid Buhori (Pagar Nusa) Leonora Hiwusala Barahama (PD). (Et Jatmiko)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Silat Indonesia